Aplikasi Asuhan Keperawatan Klien Diabetes Melitus Tipe II dengan Intervensi Pemanfaatan Rebusan Daun Salam untuk Mengatasi Diagnosa Keperawatan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Abstrak
Pendahuluan: Penyakit metabolik diabetes melitus ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Kadar gula darah yang tinggi dapat menimbulkan berbagai komplikasi yaitu gagal ginjal stadium akhir, ulkus diabetes, dan penurunan hasrat seksual. Pengobatan dan terapi secara farmakologis/nonfarmakologis diberikan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah dalam rentang nilai normal. Terapi nonfarmakologis rebusan daun salam yang mengandung flavonoid bisa menurunkan kadar glukosa darah. Metode: Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk memastikan khasiat rebusan daun salam. dalam menurunkan kadar glukosa darah. pasien DM tipe II. Intervensi mengacu pada SOP perebusan daun salam, dan lembar observasi. Penelitian dilakukan pada 04 Mei – 06 Mei 2024/3 hari dengan melakukan pengecekan kadar gula darah sebelum dan setelah diberikannya rebusan daun salam.Hasil Penelitian menunjukan penurunan kadar glukosa darah pasien sebelum dan sesudah menerima terapi/meminum rebusan daun salam 3 hari. Kadar gula darah Klien 1 hari pertama yaitu 342 mg/dL, kemudian di hari kedua menjadi 329 mg/dL, dan di hari ketiga menjadi 316 mg/dL. Sedangkan kadar gula darah pada Klien 2 di hari pertama yaitu 362 mg/dL, hari kedua yaitu 351 mg/dL, dan hari ketiga 336 mg/dL. Kesimpulan: Penderita diabetes melitus tipe II dapat menggunakan rebusan daun salam untuk



